To Be a Power in the Shadows! Volume 4 Bahasa Indonesia – Intermission (Bagian 1)

Font Size :
Table of Content Link
Please help me to pay my hosting subscription of the site this month 🙏

or you can send manually to paypal account thunderkirin['@']gmail.com


Intermission – Pemburu Bandit, Slayer si Anggun, memasuki tempat kejadian!

Nishino Akane, siswa tahun kedua di Sakaurazaka High School. Di sana dia memiliki teman sekelas yang sangat dia benci.

Meskipun dia memiliki wajah biasa, rambut hitam, dan mata hitam, dia selalu tampak mengantuk, dengan lingkaran hitam di bawah matanya.

Nama siswa itu adalah Kageno Minoru, siswa yang dibenci Akane dan yang, sayangnya, duduk di sebelahnya.

Seperti yang dimaksudkan oleh namanya “Kageno”, dia seperti bayangan di kelas.

Nilainya di bawah rata-rata, aktivitas fisiknya sama, dia bukan anggota klub mana pun dan dia tidak punya teman, hanya beberapa kenalan yang dengannya dia berbicara singkat.

Singkatnya, dia adalah seorang siswa biasa yang tidak menonjol.

Pada awalnya Akane tidak membencinya, tentu saja dia juga tidak menyukainya, tapi dia memperlakukannya seperti teman sekelas yang lain.

Tapi, saat dia berinteraksi dengannya, dia mengalami hal-hal yang tidak bisa dia terima.

Misalnya sapaan pagi.

Kageno Minoru dan Nishino Akane selalu tiba di saat-saat terakhir di pagi hari, tepat sebelum pintu ditutup.

Dan, karena mereka selalu melalui pintu yang sama bersama-sama, pada saat yang sama, biasanya ada sapaan.

“Selamat pagi, Kageno-kun.”

Akane juga berjalan melewati pintu pada waktu yang sama hari ini, menyapa siswa yang sangat dibencinya.

“Selamat pagi, Nishimura-san.”

Sedangkan Kageno membalas salam sesederhana biasanya.

Namaku bukan Nishimura, ini Nishino !! Akane berteriak dengan marah di dalam kepalanya, meskipun pada kenyataannya, dia menerima salamnya dengan senyuman.

Sudah 3 bulan sejak mereka mulai menjadi teman sekelas, namun pola ini berulang setiap hari.

Awalnya, di bulan pertama dia tidak peduli, berpikir bahwa cepat atau lambat dia akan menyadari bahwa dia membuat kesalahan atas namanya. Tetapi bahkan setelah liburan Golden Week dia terus membuat kesalahan dan Akane tidak bisa lagi memaafkannya, dan mencoba untuk memperbaikinya.

Dia bahkan bisa mengingat percakapan yang mereka lakukan saat itu.

Table of Content Link
Advertise Now!

Please wait....
Disqus comment box is being loaded