Bab 10 – Istirahat (bagian II)

Font Size :
Table of Content
           


Link

Setelah menyelesaikan makan kami, sekarang waktunya untuk belajar bahasa. Dari waktu ke waktu, aku menyuruh nanom mengupdate database bahasa dengan pengetahuan yang kami kumpulkan sejauh ini.

Kuh! Sejumlah besar data diupload kedalam kepalaku sekaligus, jadi aku terserang dengan rasa pusing.

Proses update ini dijalankan secara langsung oleh nanom, dan melibatkan manipulasi memori otak, sama halnya dengan proses edukasi perwira senior. Pengetahuan diubah menjadi bentuk yang bisa ditransferkan secara langsung ke otak seseorang dan bisa segera digunakan sama halnya dengan pengetahuan yang didapatkan secara alami melalui pengalaman pribadi.

Orang mungkin berpikir sangat menggiurkan bisa mentransfer pengetahuan sebanyak mungkin, namun otak manusia tidak dirancang untuk menyimpan informasi dalam jumlah sangat besar. Jika bersikeras, akan menyebabkan resiko besar bahwa kesadaran seseorang akan hancur.

Hanya pengetahuan yang sesuai dengan usaha melalui pembelajaran yang bisa diupload; seperti bahasa, tingkat militer kekaisaran, dan resep masakan. Jumlah total yang bisa diupload juga terbatas. Tidak mungkin untuk meng-upload informasi yang lebih besar dari jumlah yang bisa ditahan oleh semasa hidupnya.

Aku memberi isyarat ke Cleria agar dia melanjutkan untuk mengajariku. Setelah beberapa kali bertukar kata, sepertinya dia memahami maksudku. Dia sengaja bicara padaku dengan suara yang jelas dan menitikberatkan agar membuatku lebih paham.

Sudah kuduga, aku tidak memahami yang dikatakannya sama sekali. Aku bisa menyuruh nanom menguploadnya nanti.

Kelas bahasa dengan Cleria berlanjut hingga malam; dengan diterangi oleh api unggun.

Kami telah melakukan rutinitas seperti ini selama empat hari hingga sekarang. Setiap pagi, aku meminta Nanom untuk merinci daftar kebutuhan nutrisi yang diperlukan Cleria.

Aku memenuhi daftar itu sekitar pukul 2-3 sore. Setiap hari, pulang pergi ke base, memasak makanan, makan malam dan lanjut belajar bahasa.

Rasanya seperti yang induk burung yang meninggalkan sarang untuk mencari makan bagi anak-anaknya.

Sepertinya Nanom ingin memeriksa keadaan kaki Cleria saat ini. Aku menyampaikan maksudku untuk memeriksa kakinya. Dia mengangguk selagi menunjukkan ekspresi mantap.

Aku melepaskan kaki palsunya dan membuka balutan perban. Bagian penampangnya masih terlihat seperti tunggul, namun membran kulit tipis yang sebelumnya sekarang memiliki ketebalan yang normal. Perbedaan terbesarnya adalah sebagian kaki sudah beregenerasi dengan sukses. Bila sebelumnya menjulur ke bawah sampai pertengahan tulang kering, namun sekarang di atas pergelangan kaki. Sekitar 10 cm sudah beregenerasi.

Wajah Cleria menunjukkan keterkejutan saat melihat keadaan kakinya. Dia sepertinya ingin mengatakan sesuatu namun berhenti di tengah-tengah sampai dua kali, dengan bibirnya yang membuka dan menutup. Ekspresi itu agak lucu. Dia terus menyentuh bagian kakinya yang beregenerasi dengan perasaan tidak percaya. Oh benar juga, aku sepenuhnya lupa memberitahunya tentang proses regenerasi ini. Tapi lagian sih, dia akan paham sendiri setelah melihat bagian kakinya yang tumbuh sepenuhnya.

Kaki yang sekarang tidak bisa dipakai lagi. Jika pergelangan kakinya beregenerasi, dia tidak bisa melepaskan kaki palsunya itu.

Aku memberi isyarat padanya agar dia tahu bahwa aku akan membuat lagi kaki palsu untuknya, dan Cleria mengangguk tanpa sadar. Tatapannya masih terkunci pada tulang keringnya yang tumbuh kembali. Apa dia baik-baik saja?

Aku berhasil menyelesaikan pemodelan kembali kaki palsunya saat pagi karena material sudah terkumpul dan siap digunakan. Penahannya hanya terpasang menggunakan empat lilitan sabuk. Namun, dia tidak bisa berjalan jauh lagi mulai sekarang karena itu tidak sestabil seperti sebelumnya.

Saat aku memasangnya ke kaki Cleria dan menyuruhnya mencobanya, sepertinya dia tidak memiliki masalah berarti dalam berjalan. Baik kalau begitu. Mari memenuhi kuota hari ini. Sekarang sudah siang, tapi aku sudah menandai berbagai lokasi tempat ditemukannya sayur-sayuran dan hewan buruan, jadi aku berhasil.

Lalu, dua hari kemudian, aku mencoba keluar di pagi hari, namun dihentikan oleh Cleria. Dia sepertinya ingin memberi tahu sesuatu padaku. Aku khawatir apakah kaki palsu yang kubuat kembali membuatnya tidak nyaman, namun ternyata tidak seperti itu.

Sebenarnya ini tentang kakinya. Sekarang, perban sudah tidak lagi dibutuhkan. Saat aku memeriksanya, sepertinya kakinya sudah tumbuh ke pergelangan kaki.

Dia duduk debgan ekspresi berpikir dan menunjuk ke arah kakinya, mulai dari bagian dimana dulu kakinya terputus hingga tumbuh sampai sekarang. Sepertinya dia ingin memastikan apakah benar bahwa kakinya tumbuh kembali. Saat aku mengangguk sebagai konfirmasi, dia membeku.

Beritahu saja detail ekstranya kalau begitu.

(Tolong tunjukkan estimasi bagian proses regenerasinya setiap hari dengan tanda merah.)

Estimasi poin segera ditampilkan oleh nanom dengan tanda merah. Aku mengangkat jariku satu per satu dan berhitung, menunjukkan seberapa lama kakinya akan pulih dalam beberapa hari pada Cleria. Dengan kecepatan saat ini, kakinya kemungkinan akan pulih sepenuhnya dalam delapan hari.

Setelah itu, air mata mulai mengalir dari mata Cleria dan akhirnya menangis keras. Dia menangis tanpa peduli sekitarnya. Hmmm. Kaku dipikir lagi, jika kakimu yang putus tiba-tiba mulai tumbuh kembali tanpa penjelasan, tentu kau akan merasa aneh. Aku merasa bersalah.

Aku dengan lembut mengusap kepalanya untuk membuatnya tenang. Cleria terkejut dengan ini dan berhenti menangis. Aku menjelaskan padanya bahwa aku akan membuat tangannya tumbuh juga, ini akan memakan beberapa waktu jika dia tidak makan dengan benar. Dia mengangguk senang.

Jumlah makanan yang disantap Cleria hari ini luar biasa.

……

Aku sedang berbaring di dalam base.

Lord Corinth saat ini sedang mencari makanan. Sekarang sudah tiga hari semenjak kami menetap di tempat ini.

“Apakah tidak masalah membiarkan ini apa adanya? Karena yang kulakukan selama ini cuma tidur sepanjang hari selagi Lord Corinth berjuang mencari makanan.”

Semua hidangan yang dibuat Lord Corinth sangat lezat, dan aku tidak punya keluhan sama sekali. Apakah kakiku semakin baik? Aku tidak tahu karena aku tidak merasakan sakit sama sekali.

Hidangan hari ini juga luar biasa.

Pagi berikutnya, Lord Corinth memintaku untuk menunjukkan kakiku. Akhirnya! Bagaimana jika keadaannya malah memburuk? Aku harap tidak begitu.

Aku terkejut di saat aku melihat kakiku. Apa mungkin sebenarnya kakiku tumbuh dan bertambah panjang? Aku yakin sebelumnya terputus di tengah-tengah tikangy kering! Tapi sekarang sudah sampai pergelangan kaki.

Bagaimana ini mungkin? Kaki tidak bisa tumbuh sendiri seperti ini. Apakah kepalaku tiba-tiba berubah gila?

Aku ingin bertanya pada Lord Corinth untuk memastikan. Bagaimana kalau sebenarnya akut? benar-benar gila? Bagaimana kalau aku selama ini menghayal bahwa kakiku terputus dari tengah-tengah tulang kering? Dengan penasaran aku menyentuhnya. Aku bisa dengan jelas merasakannya dengan tanganku.

Tapi bila aku benar-benar gila, lalu apakah perasaan sentuhan ini juga cuma imajinasi.

Setelah itu, Lord Corinth menawariku untuk membuat kembali kaki palsuku. Kenapa dia perlu membuatnya lagi? Aku memang merasa akan lebih nyaman jika dibuat kembali, tapi aku rasa ini tidak terlalu perlu. Kepalaku sibuk dengan berbagai macam hal.

Aku menghabiskan dua hari berikutnya dengan secara terus-terusan melamun.

Aku dengar orang yang kehilangan organ tubuhnya akan mengalami mental shock. Apakah begini rasanya?

Kakiku tumbuh lagi semenjak hari itu. Ada pergelangan kaki yang baru-baru ini muncul. Ah, aku sudah tidak tahan lagi. Aku harus memastikan ini dengan Lord Corinth.

Jika aku benar-benar gila, maka aku akan memintanya membantu menyembuhkanku.

Pagi berikutnya, aku akhirnya memberanikan diri untuk bertanya sebelum dia beranjak untuk mencari makanan. Aku memberitahunya melalui bahasa isyarat bahwa kakiku tumbuh lagi. Lihat, kakinya kembali tumbuh sampai sejauh ini.

Lord Corinth hanya mengangguk sebagai konfirmasi.

Aku tidak mengerti. Kaki tidak bisa begitu saja tumbuh seperti ini…

Dia kemudian mengangkat jari-jarinya satu persatu dan mulai berhitung selagi menunjuk kakiku – mulai dari bagian atas dimana kakiu putus sebelumnya.

Apakah dia mencoba memberitahuku seberapa banyak kakiku akan tumbuh setiap hari?

Aah! Ya, pasti begitu! Lord Corinth mengetahuinya dari awal! Dia pasti menyembuhkanku dengan metode yang tidak dikenal dan tidak bisa kupahami.

Dia berhenti berhitung setelah jarinya mencapai delapan. Kakiku akan pulih dalam delapan hari! Hanya delapan hari! Sungguh kecepatan yang menakjubkan!

Aku tidak gila! Terimakasih Tuhan!

Tanpa sadar aku mulai menangis. Ini juga hebat! Aku sangat senang!

Lord Corinhmth tiba-tiba mengelus kepalaku seperti kaka laki-lakiku. Aku sangat terkejut!

Setelah itu, Lord Corint menjelaskan dengan gerakan tubuh bahwa selanjutnya dia akan menyembuhkan tanganku juga setelah kakiku sepenuhnya pulih. Dia menunjukkan berapa lama tanganku akan pulih kembali. Ini menghabiskan waktu delapan hari juga jika aku terus makan seperti sekarang.

Namun, proses penyembuhannya akan melambat jika aku tidak makan banyak.

Aku akan makan masakan Lord Corinth banyak-banyak. Aku akan mengabiskan berapapun banyaknya jika itu untuk menumbuhkan bagian tubuhku yang hilang.

Aku akan makan banyak-banyak dengan segenap jiwa dan ragaku.

Read Faloo Novels online at faloomtl.com
Table of Content Link
Advertise Now!

Please wait....
Disqus comment box is being loaded